Pengaruh Cekaman Suhu Tinggi pada Fase Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Umbi Dua Varietas Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.)

Authors

DOI:

10.25047/agriprima.v5i2.390

Issue:

Vol. 5 No. 2 (2021): SEPTEMBER

Keywords:

Chemical Compounds, High Temperature, Potatoes
Received: Nov 11, 2020
Accepted: Aug 25, 2021
Published: Sep 30, 2021

Articles

How to Cite

Ningsih, R., Slameto, & Wijaya, K. A. (2021). Pengaruh Cekaman Suhu Tinggi pada Fase Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Umbi Dua Varietas Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) . Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 5(2), 180–188. https://doi.org/10.25047/agriprima.v5i2.390

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Kentang umumnya dapat tumbuh optimal di dataran tinggi, ketika kentang ditanam di dataran medium maka pertumbuhan tanaman akan terganggu. Hal ini dikarenakan pada dataran medium memiliki suhu yang relative tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui respon tanaman kentang jika ditanam pada suhu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman suhu tinggi pada fase bibit terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman kentang yang dilaksanakan di Jember dengan ketinggian di atas 500 mdpl (suhu rerata 320C). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama perlakuan suhu yaitu, Suhu Kontrol 320C (T0), Suhu 250C 16 jam dan 350C, 8 jam selama 15 hari (T1), Suhu 420C selama 8 jam (T2). Faktor kedua perlakuan varietas yaitu, varietas atlantik (V1), dan varietas granola (V2). Sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan ulangan 4 kali. Data dianalisis menggunakan uji lanjut jarak berganda duncan 5%. Hasil penelitian interaksi antara perlakuan cekaman suhu kontrol 320C dan varietas granola kembang menunjukkan hasil terbaik pada variabel pengamatan tinggi tanaman sebesar 36,31 cm, jumlah daun sebanyak 15,95 helai, dan kandungan karbohidrat sebesar 22,49 mg/g. Sedangkan interaksi antara perlakuan cekaman suhu kontrol 320C dan varietas atlantik menunjukkan hasil terbaik pada variabel pengamatan berat umbi sebesar 17,4 g.

References

Ahn, Y.J. and J.L. Zimmerman. 2006. Introduction of The Carrot HSP17.7 Into Potato (Solanum tuberosum L.) Enhances Cellular Membrane Stability and Tuberization In Vitro. Plant, Cell and Environment, 29(1). pp.95–104.

Al, S. 2010. Determinasi Pigmen dan Pengukuran Kandungan Klorofil Daun. Materi Disampaikan Pada Pelatihan Guru-Guru Biologi RSBI D.I.Y. Di Jurdik. Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Asgar, A. 2013. Umbi Kentang ( Solanum tuberosum L .) Medium Mempunyai Harapan untuk Keripik. Iptek Holtikultura, 2(9). pp.32–35.

Diny, D., T. Handayani, and E. Sofiari. 2017. Toleransi Tanaman Kentang ( Solanum tuberosum ) terhadap Suhu Tinggi Berdasarkan Kemampuan Berproduksi di Dataran Medium [ Heat Stress Potato ( Solanum tuberosum ) Tolerance Based on Tuber Production in Medium Altitude ]. J. Hortikultura, 27(1). pp.1–10. Available at: http://www.ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/viewFile/7441/6583.

Enoch, G.J., E.F. Lengkong, J. Pongoh, M.F. Pertanian, U.S. Ratulangi, J.B. Pertanian, and F. Pertanian. 2018. Pengaruh Pengunaan Mulsa pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) di Dataran Menengah. Cocos, 1(1). pp.1–10.

Gunawan, O. 2006. Virulensi dan Ras Ralstonia Solanacearum pada Pertanaman Kentang di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jurnal Hortikultura, 16(3). p.136792.

Kusmana, N. 2012. Seleksi Beberapa Klon Kentang (Solanum tuberosum L.) dari Hasil Persilangan untuk Karakter Daya Hasil Tinggi pada Ekosistem Dataran Tinggi di Ciwidey. Buletin Plasma Nutfah, 18(2). p.45.

Muhibuddin. 2016. Inovasi Teknologi Pengembangan Budidaya Kentang di Dataran Medium. Makassar: CV. SAH MEDIA.

Nasrun, Christanti, Triwidodo Arwiyanto, and I. Mariska. 2007. Karakteristik Fisiologis Ralstonia solanacearum Penyebab Penyakit Layu Bakteri Nilam. Littri, 13. pp.43–48.

Neumann, D., M. Emmermann, J.M. Thierfelder, U. zur Nieden, M. Clericus, H.P. Braun, L. Nover, and U.K. Schmitz. 1993. HSP68 a DnaK like Heat Stress Protein of Plant Mitochondria. Planta, 190(1). pp.32–43.

Nio Song, A. and Y. Banyo. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 11(1). p.166.

Pusat Data dan Informasi. 2016. Konsumsi Per Kapita Rumah Tangga Setahun menurut Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional [Online].

Rykaczewska, K. 2013. The Impact of High Temperature During Growing Season on Potato Cultivars with Different Response to Environmental Stresses. American Journal of Plant Sciences, 4(12). pp.2386–2393.

Sadasivam, A. and Manickam. 2017. Analisis Kuantitatif Kandungan Total Karbohidrat Dalam Sampel Tepung Dengan Pereaksi Anthrone Secara Spektrofotometri. . pp.4–9.

Sastrahidayat. 2011. Tanaman Kentang dan Pegendalian Hama Penyakitnya. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Sitompul, S.M. and B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: UGM press.

Statistik, B.P. 2017. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kentang [Online].

Syahbudin. 2013. Peningkatan Kualitas Hasil Ubi Tiga Varietas Kentang melalui Aplikasi Paklobutrazol di Dua Dataran Medium. JAS, 3.

Wahid, A. and T.J. Close. 2007. Expression of Dehydrins Under Heat Stress and Their Relationship with Water Relations of Sugarcane Leaves. Biologia Plantarum, 51(1). pp.104–109.

Author Biographies

Slameto, Universitas Jember

Ketut Anom Wijaya, Universitas Jember

License

Copyright (c) 2021 Riani Ningsih, Slameto, Ketut Anom Wijaya

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.