Respon Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Tingkat Cekaman Salinitas Dengan Aplikasi Kalsium
DOI:
10.25047/agriprima.v5i2.418Issue:
Vol. 5 No. 2 (2021): SEPTEMBERKeywords:
Sorghum, calcium application, salinity stressArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Sorgum merupakan salah satu tanaman yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia namun dalam areal yang masih terbatas karena lahan pertanian yang subur dan produktif semakin menyempit. Kebanyakan lahan subur dan produktif tersebut pada umumnya lebih intensif ditanami padi dan terjadinya alih fungsi lahan subur untuk pembangunan industri, perumahan dan lain-lain. Salah satu upaya untuk mengembangkan komoditas sorgum adalah dengan memanfaatkan lahan marginal dekat pantai yang memiliki permasalahan yaitu memiliki tingkat salinitas yang tinggi. Permasalahan salinitas dapat dikendalikan dengan pemanfaatan unsur kalsium untuk menjaga agar tanaman sorgum dapat tumbuh secara optimum. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan potensi lahan salin dan mengetahui dosis kalsium yang terbaik untuk menekan pengaruh dari cekaman salinitas untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sorgum. Percobaan ini dilakukan di rumah plastik buatan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdapat 2 faktor yang mana faktor pertama adalah tingkat salinitas yaitu 100 mM, 150 mM, 200 mM dan 250 mM. Faktor kedua adalah perbedaan konsentrasi Kalsium Klorida (CaCl2) yaitu 0 mM, 10 mM, 20 mM dan 30 mM. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Varietas yang digunakan adalah Super 1. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, panjang akar, umur berbunga, umur panen, bobot biji per malai, kandungan klorofil, kadar air relatif daun dan kandungan prolin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan S0C1 (Cekaman salin 100 mM + Kalsium 10 mM) memberikan hasil terbaik pada variabel tinggi tanaman dan panjang akar. Kombinasi perlakuan S0C2 (Cekaman salin 100 mM + Kalsium 20 mM) memberikan hasil terbaik pada variabel bobot biji per malai, klorofil dan kadar air relatif.
References
Ai, N.S. dan Y. Banyo. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 2 (11) : 167-177
Alwi, M. 2014. Prospek Lahan Rawa Pasang Surut untuk Tanaman Padi. Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi” Banjarbaru 6-7 Agustus 2014. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.
Bernstein, N., Lauchli, A., & Silk, W. K. (1993). Kinematics and dynamics of sorghum (Sorghum bicolor L.) leaf development at various Na/Ca salinities. I.Elongation growth. Plant Physiology, 103(4), 1107–1114. https://doi.org/10.1104/pp.103.4.1107
Demidchik, V., & Tester, M. (2002). Sodium fluxes through nonselective cation channels in the plasma membrane of protoplasts from Arabidopsis roots. Plant Physiology, 128(2), 379–387. https://doi.org/10.1104/pp.010524
Galvan-Ampudia, C. S., Julkowska, M. M., Darwish, E., Gandullo, J., Korver, R. A., Brunoud, G., Haring, M. A., Munnik, T., Vernoux, T., & Testerink, C. (2013). Halotropism is a response of plant roots to avoid a saline environment. Current Biology, 23(20), 2044–2050. https://doi.org/10.1016/j.cub.2013.08.042
Heidari, A., Toorchi, M., Bandehagh, A., & Shakiba, M. (2011). Effect of NaCl Stress on Growth , Water Relations , Organic and Inorganic Osmolytes Accumulation in Sunflower ( Helianthus annuus L .) Lines. Universal Journal of Environmental Research and Technology, 1(3), 351–362.
Hu, S., Tao, H., Qian, Q., Guo, L., & others. (2012). Genetics and Molecular Breeding for Salt-Tolerance in Rice. Rice Genomics and Genetics, 3(1).
Jafari, M. H. S., Kafi, M., & Astaraie, A. (2009). Interactive effects of nacl induced salinity, calcium and potassium on physiomorphological traits of Sorghum (Sorghum bicolor L.). Pakistan Journal of Botany, 41(6), 3053–3063.
Kristiono, A., Purwaningrahayu, R. D., Taufiq, A., & others. (2018). Respons Tanaman Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau Terhadap Cekaman Salinitas.
Latuharhary, R. A., & Saputro, T. B. (2017). Respon Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays) Varietas Bisma dan Srikandi Kuning pada Kondisi Cekaman Salinitas Tinggi. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 6(2), 2–6. https://doi.org/10.12962/j23373520.v6i2.25194.
Munns, R., & Tester, M. (2008). Mechanisms of salinity tolerance. In Annual Review of Plant Biology (Vol. 59, Issue May 2014). https://doi.org/10.1146/annurev.arplant.59.032607.092911.
Narwiyan, N., Rosmayati, R., & Bayu, E. S. (2016). Sebaran Normal Karakter Pertumbuhan dan Produksi Hasil Persilangan Kedelai (Glycine max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin pada F2. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 4(4).
Nio Song, A., & Banyo, Y. (2011). Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 15(1), 166. https://doi.org/10.35799/jis.11.2.2011.202
Rachman, A., Subiksa, I. G. M., & Wahyunto. (2007). Perluasan Areal Tanaman Kedelai ke Lahan Suboptimal. Kedelai – Teknik Produksi Dan Pengembangan, 185–204. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/03/dele_8.rachman-1.pdf
Siregar, Z. (2016). Respons Pertumbuhan Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum Bicolor L.) Pada Tanah Salin Dengan Pemberian Giberelin. Agroekoteknologi, 4(3), 1996–2002. https://doi.org/10.32734/jaet.v4i3.12709
Taufiq, A., & Purwaningrahayu, R. D. (2013). Tanggap Varietas Kacang Hijau Terhadap Cekaman Salinitas. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 32(3), 159–170.
Vargas, R., Pankova, E., Balyuk, A., Krasilnikov, P., & Khasankhanova, G. (2018). Handbook for saline soil management. http://www.fao.org/3/i7318en/I7318EN.pdf
Waskim, R. M., Davis, J. G., Bauder, T., & Andales, A. A. (2012). Diagnosing Saline and Sodic Soil Problems. Crop Series Soil, Fact Sheet(0), 1–2.
Wungrampha, S., Joshi, R., Singla-Pareek, S. L., & Pareek, A. (2018). Photosynthesis and Salinity: Are These Mutually Exclusive? Photosynthetica, 56(1), 366–381.
Author Biographies
Lutfi Pramukyana, Universitas Jember
Didik Puji Restanto, Universitas Jember
Ketut Anom Wijaya, Universitas Jember
License
Copyright (c) 2021 Lutfi Pramukyana, Didik Puji Restanto, Ketut Anom Wijaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.