Analisis Pendugaan Parameter Genetik pada Genotipe Tebu Mutan
DOI:
10.25047/agriprima.v6i2.456Issue:
Vol. 6 No. 2 (2022): SEPTEMBERKeywords:
genetic parameters, mutant sugarcane genotype, heritability, genetic progressArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Tebu merupakan sumber bahan baku gula. Tingginya konsumsi gula nasional dihadapkan oleh rendahnya produksi gula, sehingga masih terpenuhi dengan impor. Upaya perbaikan genetik melalui mutasi induksi menggunakan EMS pada tanaman tebu varietas Bululawang, diperoleh genotipe yang memiliki potensi rendemen tinggi. Penelitian mempunyai tujuan untuk mengevaluasi parameter genetik pada genotipe tebu mutan. Penelitian dilakukan bulan April 2019 hingga Agustus 2020 di tiga lokasi yaitu dua kecamatan di Kabupaten Jember (Arjasa, Sukorambi) dan satu kecamatan di Kabupaten Pasuruan (Kraton), Jawa Timur. Setiap lokasi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan enam ulangan. Genotipe yang digunakan berasal dari hasil seleksi sebelumnya yaitu genotipe tebu mutan generasi keempat. Karakter yang diamati meliputi jumlah anakan, diameter batang, jumlah ruas, bobot dan panjang batang produktif, jumlah batang/m, produksi tebu, rendemen dan hablur gula. Data dianalisis ragam gabungan dan pendugaan parameter genetik terdiri dari nilai koefisien keragaman genetik, heritabilitas, serta kemajuan genetik. Hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan dan hasil genotipe tebu mutan akibat ekspresi dari genetik tanaman, lingkungan serta interaksi keduanya. Pendugaan parameter genetik diperoleh nilai heritabilitas tergolong tinggi pada karakter rendemen dan hablur gula. Sedangkan nilai kemajuan genetik tergolong tinggi pada karakter produksi tebu, rendemen dan hablur gula.
References
Abadi, H. K., Mustikarini, E. D., & Prayoga, G. I. (2021). Parameter Genetik Hasil Persilangan Jagung Bersari Bebas untuk Mendapatkan Galur Berbiji Ungu. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 26(3), 450–458. Retieved from https://doi.org/10.18343/jipi.26.3.450
Allard, R. W. (1995). Pemuliaan Tanaman. Diterjemahankan oleh Manna. In Mulyani (Ed.), Rineka Cipta (2nd ed.). Rineka Cipta: Jakarta.
Baihaki, A. (2000). Teknik Rancang dan Analisis Penelitian Pemuliaan. UNPAD.
Bello, O. B., Abdulmaliq, S. Y., Afolabi, M. S., & Ige, S. A. (2010). Correlation and path coefficient analysis of yield and agronomic characters among open pollinated maize varieties and their F1 hybrids in a diallel cross. African Journal of Biotechnology, 9(18), 2633–2639. Retieved from https://doi.org/10.4314/ajb.v9i18.
BMKG. (2021). Data Iklim Harian. Data Online Pusata Data Base Badan Metreologi Klimatologi Geofisika (BMKG). https://dataonline.bmkg.go.id/data_iklim
BPS Kabupaten Jember. (2020). Banyaknya Curah Hujan ( mm) Menurut, Kecamatan, Stasiun Pengukur, dan Bulan. mm, 2020–2021. https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2015/03/12/40/banyaknya-curah-hujan-mm-menurut-kecamatan-stasiun-pengukur-dan-bulan-2013.html
BPS Kabupaten Jember. (2021). Banyaknya Curah Hujan ( mm) Menurut, Kecamatan, Stasiun Pengukur, dan Bulan. mm, 2020–2021. https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2015/03/12/40/banyaknya-curah-hujan-mm-menurut-kecamatan-stasiun-pengukur-dan-bulan-2013.html
Gomez, K. A., & Gomez, A. A. (1984). Statistical Procedures for Agricultural Research (Second Edi). John Wiley & Sons: New York.
Hartati, S., Barmawi, M., & Sa’diyah, N. (2013). Pola Segregasi Karakter Agronomi Tanaman Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) Generasi F2 Hasil Persilangan Wilis X B3570. Jurnal Agrotek Tropika, 1(1), 205–214. Retieved from https://doi.org/10.23960/jat.v1i1.1876
Hemalatha, S. (2015). Impact of nitrogen fertilization on quality of sugarcane under fertigation. IJRSI, 2(3), 37–39. https://www.rsisinternational.org/Issue12/37-39.pdf
Hermiati, N., Baihaki, A., Suryatmana, G., & Warsa, T. (2015). Seleksi Kacang Tanah Pada Berbagai Kerapatan Populasi Tanam. Zuriat, 1(1). Retieved from https://doi.org/10.24198/zuriat.v1i1.6594
Kementerian BUMN, I. (2017). Siaran Pers Perkebunan Tebu Jember. Kementerian BUMN. http://bumn.go.id/berita/1-Siaran-Pers-Perkebunan-Tebu-Jember
Kementerian Perdaganan, R. I. (2018). Analisis Perkembangan Harga Bahan Pangan Pokok di Pasar Domestik dan Internasional. 1–107.
Kristamtini, K., Sutarno, S., Wiranti, E. W., & Widyayanti, S. (2016). Kemajuan Genetik dan Heritabilitas Karakter Agronomi Padi Beras Hitam pada Populasi F2. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 35(2), 119. Retieved from https://doi.org/10.21082/jpptp.v35n2.2016.p119-124
Kusuma, R., Saâ, N., Nurmiaty, Y., & others. (2016). Keragaman Fenotipe dan Heritabilitas Kedelai (Glycine max [L.] Merril) Generasi F6 Hasil Persilangan Wilis X Mlg2521. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 16(2).
Lubis, K., Sutjahjo, S. H., Syukur, M., & Trikoesoemaningtyas, T. (2014). Pendugaan Parameter Genetik dan Seleksi Karakter Morfofisiologi Galur Jagung Introduksi di Lingkungan Tanah Masam. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 33(2), 122. Retieved from https://doi.org/10.21082/jpptp.v33n2.2014.p122-128
Mangoendidjojo, W. (2003). Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanesius: Yogyakarta.
Menteri Pertanian. (2004). Pelepasan Tebu Varietas Bululawang sebagai Varietas Unggul. Ditetapkan Di Jakarta.
Miswar, Munandar, D. E., & Sholikhah, U. (2016). Perakitan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Rendemen Tinggi Melalui Mutasi DNA secara Kimiawi untuk Mendukung Program Swasembada Gula Pemerintah. Universitas Jember.
PTPN XI, P. P. N. (2010). Panduan Teknik Budidaya Tebu. In PT Perkebunan Nusantara XI. Surabaya.
Rayan, & Cahyono, D. D. N. (2011). Pengaruh Ukuran Benih Asal Kalimantan Barat terhadap Pertumbuhan Bibit Shorea Leprosula di Persemaian. Jurnal Penelitian Dipterokarpa, 5(2), 11–20.
Rokhman, H., Taryono, & Supriyanta. (2014). Jumlah Anakan dan Rendemen Enam Klon Tebu (Saccharum officinarum L.) Asal Bibit Bagal, Mata Ruas Tunggal, dan Mata Tunas Tunggal. Vegetalika, 3(3), 89–96.
Ronald, P. S., Brown, P. D., Penner, G. A., Brûlé‐Babel, A., & Kibite, S. (1999). Heritability of Hull Percentage in Oat. Crop Science, 39(1), 52–57. Retieved from https://doi.org/10.2135/cropsci1999.0011183X003900010008x
Surahman, M. (2018). Aturan Pelepasan Varietas Perlu Penyederhanaan. Departemen Agronomi Dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. http://agrohort.ipb.ac.id/index.php/3013-aturan-pelepasan-varietas-perlu-penyederhanaan
Syukur, M., Sujiprihati, S., & Yunianti, R. (2012). Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya: Bogor.
Wardiana, E., & Pranowo, D. (2016). Pendugaan Parameter Genetik, Korelasi, dan Klasterisasi 20 Genotipe Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Buletin Plasma Nutfah, 17(1), 46. Retieved from https://doi.org/10.21082/blpn.v17n1.2011.p46-53
Widodo, T. W. (2017). Penentuan Dosis Optimum Nitrogen Pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) Hasil Mutasi. Universitas Jember.
Yulianingtyas, A. P., Sebayang, H. T., & Tyasmoro, S. Y. (2015). Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Ukuran Bibit pada Pertumbuhan Pembibitan Tebu (Saccharum officinarum, L.). Jurnal Produksi Tanaman, 3(5), 362–369. Retieved from https://doi.org/10.21176/protan.v3i5.211
Author Biographies
Irfa' Yudayantho, Faculty of Agricuture, University of Jember
Sri Hartatik, Faculty of Agricuture, University of Jember
Sholeh Avivi, Faculty of Agricuture, University of Jember
Kacung Hariyono, Faculty of Agricuture, University of Jember
License
Copyright (c) 2022 Irfa' Yudayantho, Sri Hartatik, Sholeh Avivi, Kacung Hariyono (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.