Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian Urin Sapi Fermentasi terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) Metode Single Bud Planting (SBP)
DOI:
10.25047/agriprima.v1i2.40Issue:
Vol. 1 No. 2 (2017): SEPTEMBERKeywords:
Interval, Konsentrasi Single Bud Planting, UrinArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Salah satu teknik untuk mengoptimalkan pembibitan bibit tebu yaitu menggunakan metode single bud planting, dengan memberikan zat pengatur tumbuh alami urin sapi fermentasi. Zat pengatur tumbuh sangat penting untuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan bibit tebu, akan tetapi konsentrasi dan interval harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi dan interval pemberian urin sapi fermentasi yang tepat. Penelitian dilakukan dibulan agustus-november 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorialterdiri 2 faktor dan diulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi (0%, 5%, 10%, dan 15%) dan faktor kedua adalah (satu minggu, dua minggu, dan tiga minggu). Hasilnya menunjukkan bahwa urin sapi konsentrasi 15% memberikan pengaruh nyata pada pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang bibit tebu pada umur 56 dan 70 hari setelah tanam. Pemberian urin sapi dengan interval satu minggu memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan tinggi bibit tebu pada umur 70 HST. interaksi terbaik penggunaan urin sapi yaitu konsentrasi 15% + interval satu minggu pengaruh nyata pada panjang akar dan volume akar bibit tebu.
References
Ferliati, D., Kusdianti, R., & Solihat, R. (2014). Pertumbuhan dan Produksi Umbi Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Varietas Granola Dari Bibit G0 yang Diberi Zat Pengatur Tumbuh. Formica Online, 1(1).
Haerul, H., Muammar, M., & Isnaini, J. L. (2015). Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L) terhadap Poc (Pupuk Organik Cair). Jurnal Agrotan, 1(2), 69–80.
Leovici, H., Kastono, D., & Putra, E. T. S. (2014). Pengaruh Macam dan Konsenterasi Bahan Organik Sumber Zat Pengatur Tumbuh Alami Terhadap Pertumbuhan Awal Tebu (Saccharum officinarum L.). Vegetalika, 3(1), 22–34.
Martinsari T, Yuniar W, dan E. P. (2010). Optimalisasi Fermentasi Urine Sapi dengan Aditif Tetes Tebu (Molasses) untuk Menghasilkan Pupuk Organik Cair yang Berkualitas Tinggi. Retrieved from http://kemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT-10-UM-Tri-Optimalisasi-Fermentasi-Urine-.pdf
Nasution, L. W., Barus, A., Mawarni, L., & Tarigan, R. (2014). Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit Biwa (Eriobotrya japonica Lindl.) Akibat Perendaman Pada Urin Hewan dan Pemotongan Benih. Agroekoteknologi, 2(4).
Patar, H., Barus, A., & Irsal, I. (2015). Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dan Sumber Bud Chips terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum Officinarum) diPottray. Agroekoteknologi, 3(3).
Putri, A. D., Sudiarso, S., & Islami, T. (2013). Pengaruh komposisi media tanam pada teknik bud chip tiga varietas tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Produksi Tanaman, 1(1).
Silalahi, S. G. (2013). Pengaruh Konsentrasi Urine Sapi Dengan Dua Interval Penyemprotan terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica Junceal.). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Sitorus, M. R., Irmansyah, T., & Sitepu, F. E. (2015). Respons Pertumbuhan Bibit Setek Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis (Web) Britton & Ross) terhadap Pemberian Auksin Alami dengan Berbagai Tingkat Konsentrasi. Agroekoteknologi, 3(4).
Suryawati, S., Syamsiyah, N., & others. (2009). Efektifitas Aplikasi Air Seni Sapi terhadap Pertumbuhan Stek Sulur Tanaman Cabe Jamu (Piper Retrofractum Vahl.). Agrovigor, 2(2), 97–102.
Yunanda J, Murniati, dan S. Y. (2015). Pertumbuhan Stek Batang Tanaman Buah Naga (Hylocereus Costaricensis)ss Dengan Pemberian Beberapa Konsentrasi Urin Sapi.
Author Biographies
Zainullah Fathul Bari, State Polytechnic of Jember
Mochamat Bintoro, State Polytechnic of Jember
Nantil Bambang Eko Sulistyono, State Polytechnic of Jember
License
Copyright (c) 2017 Zainullah Fathul Bari, Mochamat Bintoro, Nantil Bambang Eko Sulistyono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.