Respon Lama Penyinaran dan Konsentrasi Sukrosa Terhadap Induksi Tunas Kentang Varietas Granola Kembang Secara In Vitro

Authors

FNU Saturi , FNU Djenal

DOI:

10.25047/agriprima.v3i2.184

Issue:

Vol. 3 No. 2 (2019): SEPTEMBER

Keywords:

Induksi Tunas, Lama Penyinaran, Kentang, Sukrosa
Received: Sep 23, 2019
Accepted: Jul 17, 2020
Published: Sep 30, 2019

Articles

How to Cite

Saturi, F., & Djenal, F. (2019). Respon Lama Penyinaran dan Konsentrasi Sukrosa Terhadap Induksi Tunas Kentang Varietas Granola Kembang Secara In Vitro. Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 3(2), 21–30. https://doi.org/10.25047/agriprima.v3i2.184

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Kentang merupakan komoditi pangan dari umbi-umbian. Stok bibit kentang semakin rendah akibat kebiasaan petani menggunakan benih yang tidak berkualitas dari hasil pertanaman kentang sebelumnya, sehingga menyebabkan produksi menurun. Maka dibutuhkan alternatif untuk menghasilkan bibit yang seragam dan bebas penyakit serta berkualitas. Penelitian ini bertujuansuntuk mengetahui respon lama penyinaran dan konsentrasi sukrosa yang tepat terhadap induksi tunas kentang varietas Granola Kembang. Penelitiann dilaksanakan di LaboratoriummKultur Jaringan tanaman, Politeknik Negeri Jember, pada bulan Oktober 2018 sampai bulan Januari 2019. Metodesyang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkaps(RAL) faktorial. Faktor pertama yaitu lama penyinaran ( 12 jam, 16 jam dan 18 jam), sedangkan faktor kedua yaitu konsentrasi sukrosa (15 g/L; 30 g/l dan 45 g/L). Datasdianalisa menggunakannuji ANOVA dan diuji lanjut dengan DMRT taraff5%. Hasil penelitian menunjukkan lama penyinaran 18 jam dan sukrosa 45 g/L merupakan perlakuan terbaik pada parameter jumlah tunas, diameter, jumlah daun dan kedinian akar, sedangkan Sedangkan kandungan lignin pada plantlet memiliki kecenderungan tertinggi pada perlakuan 16 jam penyinaran dan sukrosa 30 g/L.

References

Kailola, J.J.G. 2011. Pengaruh Konsentrasi Nitrogen dan Sukrosa Terhadap Produksi Umbi Mikro Kentang Kultivar Granola. Thesis. Institut Pertanian Bogor.

Kementerian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015 - 2019. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Kristanti, I., N.A. Habibah, and L. Herlina. 2013. Optimasi Konsentrasi 2, 4-D, Ba, dan Lama Penyinaran untuk Memacu Regenerasi Tunas dari Kalus Kedelai. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 5(1). pp.50–57. Available at: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika/article/view/3923/3557.

Mudyantini, W. 2008. Pertumbuhan, Kandungan Selulosa, dan Lignin pada Rami (Boehmeria nivea L. Gaudich) dengan Pemberian Asam Giberelat (GA3). Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, 9(4). pp.269–274. Available at: http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0904/D090406.pdf.

Ni’mah, F., E. Ratnasari, and L.S. Budipramana. 2012. Pengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Konsentrasi Sukrosa dan Kinetin terhadap Induksi Umbi Mikro Kentang (Solanum Tuberosum L.) Kultivar Granola Kembang secara In-Vitro. LenteraBio, 1(1). pp.41–48. Available at: https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/193.

Pratiwi, R.S., L.A.M. Siregar, and I. Nuriadi. 2015. Pengaruh Lama Penyinaran dan Komposisi Media Terhadap Mikropropagasi Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg). Jurnal Agroekoteknologi, 4(1). pp.1762–1767. Available at: https://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekoteknologi/article/view/12347.

Putri, M. 2016. Pengaruh Suhu dan Panjang Hari Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kentang ( Solanum tuberosum L .). Thesis. Universitas Sumatera Utara.

Ramesh, P.Y. 2014. Effect of Gelling Agents in in Vitro Multiplication of Banana Var. International Journal of Advanced Biological Research, 4(3). pp.308–311. Available at: http://scienceandnature.org/IJABR_Vol4(3)2014/IJABR_V4(3)14-12.pdf.

Ruan, Y.-L. 2012. Signaling Role of Sucrose Metabolism in Development. Molecular Plant, 5(4). pp.763–765. Available at: https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1674205214601921.

Sitorus, E.N., E.D. Hastuti, and N. Setiari. 2011. Induksi Kalus Binahong (Basella rubra L.) Secara In Vitro Pada Media Murashige & Skoog Dengan Konsentrasi Sukrosa Yang Berbeda. Bioma - Berkala Ilmiah Biologi, 13(1). Available at: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/bioma/article/view/3221/2893.

Sugihono, C. and A. Hasbianto. 2014. Perkembangan Penggunaan Teknik Kultur Jaringan Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). In Proceedings: Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi, 2014. Banjarbaru: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan, pp.435–443.

Suprapto, A. 2004. Auksin: Zat Pengatur Tumbuh Penting Meningkatkan Mutu Stek Tanamam. Jurnal Penelitian Inovasi, 21(1). pp.81–90. Available at: https://www.neliti.com/id/publications/17658/auksin-zat-pengatur-tumbuh-penting-meningkatkan-mutu-stek-tanamam.

Widiastoety, D. 2016. Pengaruh Auksin dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Mokara (Effect of Auxin and Cytokinin on the Growth of Mokara Orchid Plantlets). Jurnal Hortikultura, 24(3). pp.230–238. Available at: http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/download/3347/2849.

Zakaria, D. 2010. Pengaruh Konsentrasi Sukrosa dan BAP (Benzil Amino Purine) dalam Media Murashige Skoog (MS) Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Reserpin Kalus Pule Pandak (Rauvolfia verticillata Lour.). Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Author Biographies

FNU Saturi, Politeknik Negeri Jember

FNU Djenal, Politeknik Negeri Jember

License

Copyright (c) 2019 FNU Saturi, FNU Djenal

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.