Produksi Benih Kentang Hasil Umbi Mikro dan Stek Mini pada Dataran Menengah di Jember

Authors

FNU Kasutjianingati , Okta Sintya , Niniek Wihartiningseh , FNU Prayitno

DOI:

10.25047/agriprima.v2i1.77

Issue:

Vol. 2 No. 1 (2018): MARCH

Keywords:

Generasi 2 (G2), Pupuk kandang ayam, Kascing, Dataran menengah
Received: Mar 11, 2018
Accepted: Mar 21, 2018
Published: Mar 24, 2018

Articles

How to Cite

Kasutjianingati, F., Sintya, O., Wihartiningseh, N., & Prayitno, F. (2018). Produksi Benih Kentang Hasil Umbi Mikro dan Stek Mini pada Dataran Menengah di Jember. Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 2(1), 9–17. https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i1.77

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Proses produksi benih kentang (Solanum tuberosum L.) pada umumnya dihasilkan didataran tinggi (1.500 - 3.000 m dpl), akan tetapi tidak menutup kemungkinan di produksi di dataran yang lebih rendah dengan bantuan teknologi tertentu selama proses budidayanya. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan metode produksi benih kentang di dataran menengah (650 m dpl) melalui pemanfaatan asal bahan tanam dan melihat interaksinya terhadap komposisi media tanam. Percobaan menggunakan RAK faktorial terdiri dari perlakuan 2 jenis asal bahan tanam (stek mini/S1 dan umbi mikro/S2) dan 3 jenis komposisi media tanam dengan perbandingan sama, komposisi A (arang sekam: cocopeat: tanah); komposisi B (arang sekam: cocopeat: tanah: kascing) dan komposisi C (arang sekam: cocopeat: tanah: pupuk kandang ayam). Percobaan diulang 4 kali.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase hidup tanaman kentang Granola Kembang cukup baik (79,16% hidup). Asal bahan tanam umbi mikro mempunyai kemampuan bertahan hidup lebih besar (87.50%), dibandingkan asal bahan tanam stek mini (70,8%).  Factor interaksi antara asal bahan tanam dengan macam komposisi media tidak menunjukkan beda nyata. Beda nyata hanya terjadi pada factor tunggal, dimana pada parameter pertumbuhan (jumlah anakan, tinggi) asal bahan tanam umbi mikro lebih baik dibandingkan bahan stek mini.  Pengaruh komposisi media terhadap parameter pertumbuhan tertinggi diperoleh pada komposisi C (arang sekam: cocopeat: tanah: pupuk kandang ayam), disusul komposisi B dan komposisi A terendah. Produksi umbi G2 jumlah umbi dan berat umbi per sampel serta produksi umbi total tertinggi di peroleh pada komposisi media C, disusul komposisi media B dan hasil terendah diperoleh pada komposisi media A. Hasil produksi umbi terbaik diperoleh dari bahan tanam asal umbi mikro dibandingkan dengan stek mini.

References

Arifah, S. M. (2013). Aplikasi Macam Dan Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman Kentang. Jurnal Gamma, 8(2), 80–85.

Bakri. (2009). Komponen Kimia Dan Fisik Abu Sekam Padi Sebagai Scm Untuk Pembuatan Komposit Semen. Parennial, 5(1), 9–15.

Hartus, T. (2001). Usaha Pembibitan Kentang Bebas Virus. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hidayat, I. M. (2016). Produksi Benih Sumber (G0) Beberapa Varietas Kentang dari Umbi Mikro. Jurnal Hortikultura, 21(3), 197–205.

Kementrian Pertanian RI. (2015). Sub Sektor Hortikultura. Retrieved January 20, 2017, from http://www.pertanian.go.id/ap_pages/mod/datahorti

Kurniawan, B., Suryanto, A., & Maghfoer, M. D. (2016). Pengaruh Beberapa Macam Media Terhadap Pertumbuhan Stek Plantlet Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Varietas Granola Kembang. Jurnal Produksi Tanaman, 4(2), 123–128.

Nurhajati, D. W., & Indrajati, I. N. (2011). Kualitas Komposit Serbuk Sabut Kelapa Dengan Matrik Sampah Styrofoam Pada Berbagai Jenis Compatibilizer. Journal of Industrial Research (Jurnal Riset Industri), 5(2), 143–151.

Rainiyati, Jasminarni, Neliyati, & H, H. (2011). Proses Penyediaan Bahan Setek Kentang Asal Kultur Jaringan Untuk Produksi Bibit Kentang Mini Pada Kelompok Tani Kentang Di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 12(52).

Setiadi, & Nurul; (2004). Kentang Varietas dan Pembudidayaannya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Splittstoesser, W. E. (1984). Vegetable Growing Handbook. Principles And Procedures For Producing An Abundance Of Quality Vegetables. AVI Pub. Com. INC. Westport, Connecticut. United States of America: Chapman & Hall, New York.

Sunarjono, H. (2007). Petunjuk Praktis Budi Daya Kentang. Jakarta: Agro Media.

Tyas, S. I. S. (2000). Studi Netralisasi Limbah Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) Sebagai Media Tanam (Skripsi). Institute Pertanian Bogor.

Ummah, K., & Purwito, A. (2009). Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) dengan Aspek Khusus Pembibitan di Hiikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Institute Pertanian Bogor.

Widowati, L. R., Widati, S., Jaenudin, U., & Hartatik, W. (2005). Pengaruh Kompos Pupuk Organik Yang Diperkaya Dengan Bahan Mineral Dan Pupuk Hayati Terhadap Sifat-Sifat Tanah, Serapan Hara Dan Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis. Bogor: Balai Penelitian Tanah.

Wulandari, A. N., Heddy, S., & Suryanto, A. (2014). Penggunaan Bobot Umbi Bibit Pada Peningkatan Hasil Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) G3 Dan G4 Varietas Granola. Jurnal Produksi Tanaman, 2(1), 65–72.

Author Biographies

FNU Kasutjianingati, State Polytechnic of Jember

Okta Sintya, State Polytechnic of Jember

Niniek Wihartiningseh, State Polytechnic of Jember

FNU Prayitno, State Polytechnic of Jember

License

Copyright (c) 2018 FNU Kasutjianingati, Okta Sintya, Niniek Wihartiningseh, FNU Prayitno

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.