Respon Seleksi Tanaman F3 Pada Beberapa Genotipe Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)

Authors

Nisa Budi Arifiana , Nurul Sjamsijah

DOI:

10.25047/agriprima.v1i1.10

Issue:

Vol. 1 No. 1 (2017): MARCH

Keywords:

Genotip, Perbaikan Silsilah, Seleksi Silsilah
Received: Mar 01, 2017
Accepted: Mar 15, 2017
Published: Mar 27, 2017

Articles

How to Cite

Arifiana, N. B., & Sjamsijah, N. (2017). Respon Seleksi Tanaman F3 Pada Beberapa Genotipe Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 1(1), 50–58. https://doi.org/10.25047/agriprima.v1i1.10

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui genotipe tanaman yang terseleksi dan nilai kemajuan heterosis genetik dari hasil persilangan tetua pada genotipe generasi F3. Penelitian ini dilakukan di lapangan Balitkabi Malang. Penelitian ini menggunakan lengkap random Rancangan dengan 16 genotipe, terdiri dari 4 orang tua (1) Dering, (2) Rajabasa, (3) Polije 2, (4) Polije 4 dan 12 genotipe berbakti 1.2; 1.3; 1.4; 2.1; 2.3; 2.4; 3.1; 3.2; 3.4; 4.1; 4.2 dan 4.3. Parameter terdiri dari umur bunga, usia panen, bobot 100 butir kedelai, berat biji masing-masing tanaman, dan produksi per Ha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil genetik tanaman yang lebih tinggi termasuk kategori tinggi dari hasil seleksi respon dari parameter tinggi tanaman, cabang tanaman, dan jumlah bibit. Dari hasil seleksi ini metode silsilah menunjukkan genotipe 2.4 dan 4.2 memiliki karakter panen cepat dan produksi yang tinggi. Hasil genotipe yang telah pilihan menunjukkan lebih baik dari tetua yang digunakan hasil heterosis.

References

Barmawi, M., Sa’diyah, N., & Yantama, E. (2013). Kemajuan Genetik Dan Heritabilitas Karakter Agronomi Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) Generasi F2 Persilangan Wilis Dan Mlg2521. Prosiding Semirata 2013, 1(1).

Fehr, W. R. (1987). Principles of cultivar development. Volume 1. Theory and technique. Macmillan publishing company.

Gurning, J. J., Kardhinata, E. H., & Bayu, E. S. (2013). Evaluasi Toleransi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Regeneran M4 Hasil Radiasi Sinar Gamma terhadap Salinitas. Agroekoteknologi, 1(2).

Indria, A. T. (2005). Pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemberian macam bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (arachis hypogaea l.). Universitas Sebelas Maret.

Kementerian Pertanian. (2013). Rencana Kinerja Tahunan Kementerian Pertanian 2013.

Masdar, M. K., Bujang, R., Nurhajati, H., & Helmi. (2006). Tingkat Hasil dan Komponen Hasil Sistem Intensifikasi Padi (SRI) Tanpa Pupuk Organik di Daerah Curah Hujan Tinggi. Jurnal Ilmu Pertanian, 8(2), 126–131. https://doi.org/10.31186/jipi.8.2.126-131

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. (2014). Pengembangan Sentra Benih Kedelai. Jakarta: Kementerian Pertanian Indonesia

Rubiyo, Trikoesoemaningtyas, & Sudarsono. (2011). Pendugaan Daya Gabung dan Heterosis Ketahanan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Penyakit Busuk Buah (Phytophthora palmivora). Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 17(3), 124–131.

Simatupang, S. (1997). Sifat dan Ciri-ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor, 86.

Singh, R. K., & Chaudhary, B. D. (1979). Biometrical methods in quantitative genetic analysis. Biometrical Methods in Quantitative Genetic Analysis., 304.

Siregar, A., & Marzuki, I. (2011). Efisiensi pemupukan urea terhadap serapan n dan peningkatan produksi padi sawah (Oryza sativa. L.). Jurnal Budidaya Pertanian, 7(2), 107–112.

Sudarmadji, R. M., & Sudarmo, H. (2007). Variasi genetik, heritabilitas, dan korelasi genotipik sifat–sifat penting tanaman wijen (Sesamum indicum L.). Jurnal Litri, 13(3), 88–92.

Sudjana, M. A. (1994). Desain dan Analisis Eksperimen. Tarsito, Bandung.

Suhartono, A., & Tanjung A. (1995). Penampilan Galur-Galur harapan dan Introduksi Kacang Tanah (Arachis Hypogaea) di Lahan Kering Masam. Prosedur Simposium Pemuliaan Tanaman III. Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Tanaman Indonesia. Komisariat Daerah Jawa Timur, 251 – 257.

Suprapto, N., & Khaiudin, M. D. (2007). Variasi genetik, heritabilitas tindakan gen dan kemajuan genetik kedelai (Glycine max (L.) merril) pada tanah ultisol. Jurnal Ilmu Pertanian, 9(2), 183–190. https://doi.org/10.31186/jipi.9.2.183-190

Zein, S. (2017). Parameter Genetik Padi Sawah Dataran Tinggi. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12(3). https://doi.org/10.25181/JPPT.V12I3.217

Author Biographies

Nisa Budi Arifiana, State Polytechnic of Jember

Nurul Sjamsijah, State Polytechnic of Jember

License

Copyright (c) 2017 Nisa Budi Arifiana, Nurul Sjamsijah

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)