Respon Seleksi Karakter Umur Pendek dan Potensi Hasil Tinggi pada Beberapa Genotipe Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Generasi F6

Authors

Ika Nur Farida , Nurul Sjamsijah , Dwi Rahmawati

DOI:

10.25047/agriprima.v2i1.57

Issue:

Vol. 2 No. 1 (2018): MARCH

Keywords:

Genotipe, Kedelai, Kemajuan genetik, Persilangan, Seleksi
Received: Oct 05, 2017
Accepted: Mar 15, 2018
Published: Mar 24, 2018

Articles

How to Cite

Farida, I. N., Sjamsijah, N., & Rahmawati, D. (2018). Respon Seleksi Karakter Umur Pendek dan Potensi Hasil Tinggi pada Beberapa Genotipe Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Generasi F6. Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 2(1), 27–36. https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i1.57

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon seleksi hasil persilangan tanaman F6 karakter umur pendek dan potensi hasil tinggi pada beberapa genotipe hasil persilangan dengan menggunakan seleksi pedigree dan mengetahui nilai kemajuan genetik dari genotipe hasil persilangan tanaman F6. Penelitian dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Jember pada bulan September 2016 hingga Januari 2017. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 11 genotipe tanaman yang terdiri dari empat tetua Dering, Rajabasa, Polije 2, Polije 3 dan tujuh genotipe hasil persilangan RD, P2D, P2R, P2P3, P3D, P3R, P3P2 serta varietas Malabar sebagai varietas pembanding. Parameter terdiri dari umur berbunga, umur panen, bobot 100 biji, hasil per tanaman, hasil per plot dan potensi hasil per Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 11 genotipe hasil seleksi tanaman kedelai memberikan pengaruh sangat nyata pada karakter umur berbunga dan karakter bobot 100 biji. Nilai kemajuan genetik karakter umur panen (2,229%) termasuk kategori rendah. Nilai kemajuan genetik karakter umur berbunga (7,231%), bobot 100 biji (8,993%), hasil per tanaman (7,772%), hasil per plot (7,772%) dan potensi hasil per Ha (7,772%) termasuk kategori sedang.

References

Adie, M. M., & Krisnawati, A. (2005). Biologi Tanaman Kedelai. Malang: Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi - umbian.

Arifiana, N. B., & Sjamsijah, N. (2017). Respon Seleksi Tanaman F3 Pada Beberapa Genotipe Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences, 1(1), 50.

Handayani, T., & Hidayat, I. M. (2016). Keragaman Genetik dan Heritabilitas Beberapa Karakter Utama pada Kedelai Sayur dan Implikasinya untuk Seleksi Perbaikan Produksi. Jurnal Hortikultura, 22(4), 327.

Haryati, Y., & Rahadian, D. (2012). Penampilan Galur Harapan Kedelai Toleran Kekeringan Di Kabupaten Garut Jawa Barat. Agronomi Indonesia, 16(1), 80–90.

Hayati, M., Marliah, A., & Fajri, H. (2012). Pengaruh Varietas dan Dosis Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Agrista, 16(1), 7–13.

Kustera, A. (2013). Keragaman Genotipe dan enotipe Galur - galur Padi Hibrida Di Desa Kahuman, Polanharjo, Klaten (Skripsi). Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Mangoendidjojo, W. (2007). Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.

Nilahayati, N., & Putri, L. A. P. (2015). Evaluasi keragaman karakter fenotipe beberapa varietas kedelai (Glycine max L.) di daerah Aceh Utara. Floratek, 10(1), 36–45.

Pahlevie, S. A. S. (2009). Pemilihan Tetua untuk Selfing dan Tanaman Bersari Bebas Varietas Jagung (Zea mays L.) (Skripsi). Universitas Sumatera Utara.

Rukmana, I. H. R., & Yuniarsih, Y. (1996). Kedelai, Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.

Suhartina, S., Purwantoro, P., Nugrahaeni, N., & Taufiq, A. (2014). Stabilitas Hasil Galur Kedelai Toleran Cekaman Kekeringan. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 33(1), 54.

Suhartono, Zaed Z.M, R. R., & Khoiruddin, A. (2008). Pengaruh Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glicine Max (L) Merril) pada Berbagai Jenis Tanah. Embryo, 5(1), 36–41.

Suprapto, N., & Khaiudin, M. D. (2007). Variasi Genetik, Heritabilitas Tindakan Gen dan Kemajuan Genetik Kedelai (Glycine max (L.) merril) pada Tanah Ultisol. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 9(2), 183–190.

Wirnas, D., Trikoesoemaningtyas, Sutjahjo, S. H., Sopandie, D., Rohaeni, W. R., Marwiyah, S., & Sumiati. (2012). Keragaman Karakter Komponen Hasil dan Hasil pada Genotipe Kedelai Hitam. Jurnal Agronomi Indonesia, 40(3), 184–189.

Zen, S. (2017). Parameter Genetik Padi Sawah Dataran Tinggi. Pertanian Terapan, 12(3), 196–201.

Author Biographies

Ika Nur Farida, State Polytechnic of Jember

Nurul Sjamsijah, State Polytechnic of Jember

Dwi Rahmawati, State Polytechnic of Jember

License

Copyright (c) 2018 Ika Nur Farida, Nurul Sjamsijah, Dwi Rahmawati

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>