Induksi Tunas Kultur Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Var. H-382 Dengan Variasi Konsentrasi Kinetin
DOI:
10.25047/agriprima.v3i2.313Issue:
Vol. 3 No. 2 (2019): SEPTEMBERKeywords:
Induksi tunas, Kinetin, Kultur tembakauArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh berbagai konsentrasi kinetin pada kultur tunas induksi Tembakau. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2018, di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Politeknik Negeri Jember. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial dengan faktor variasi konsentrasi Kinetin pada media MS yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu 0 ppm (P1), 1 ppm (P2), 2 ppm (P3), 3 ppm (P4), 4 ppm (P5), 5 ppm (P6). Data hasil pengamatan penelitian dianalisis menggunakan Sidik Ragam (ANOVA), apabila berbeda nyata maka dapat diuji lanjut dengan menggunakan Duncan Multiple Range test (DMRT) taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Kinetin berpengaruh nyata pada konsentrasi 3-5 ppm, dengan konsentrasi terbaik untuk kedinian tunas pada perlakuan 4 ppm dan 5 ppm yaitu 12.8 hari – 13.2 hari setelah inokulasi (HSI), eksplan bertunas 100%, tingkat kontaminasi 0%, rerata tinggi tunas 1.15 cm, dan rerata jumlah tunas 108 tunas.
References
Desriatin, N.L. 2009. pengaruh kombinasi Zat Pengatur Tumbuh IAA dan Kinetin terhadap Morfogenesis pada Kultur in Vitro Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L. var. Prancak-95). Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Djajadi, D. 2015. Tobacco Diversity in Indonesia. Journal of Biological Researches, 20(2). pp.27–32.
Erawati, D.N., U. Fisdiana, and S. Humaida. 2018. Peran Benzyl Amino Purine Pada Induksi Tunas Kultur Tembakau White Burley. Jurnal Ilmiah Inovasi, 17(3). pp.127–131.
Hendaryono, D.P.S. and A. Wijayani. 2012. Teknik Kultur Jaringan, Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif-Modern. Yogyakarta: Kanisius.
Lestari, E.G. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan Tanaman melalui Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen, 7(1). p.63.
Ni’mah, F., E. Ratnasari, and L.S. Budipramana. 2012. Pengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Konsentrasi Sukrosa dan Kinetin terhadap Induksi Umbi Mikro Kentang (Solanum Tuberosum L.) Kultivar Granola Kembang secara In-Vitro. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, 1(1). pp.41–48.
Rahayu, E. and H. Irianto. 2012. Kajian Keragaan Pasar Dan Daya Saing Komoditas Tembakau Sebagai Dampak Perubahan Iklim Di Kabupaten Grobogan. Sepa, 9(2). pp.209–218.
Rahman, M., M. Alam, M. Hossain, A. Hossain, and R. Afroz. 1970. In vitro regeneration of popular tobacco varieties of Bangladesh from leaf disc. Bangladesh Journal of Agricultural Research, 35(1). pp.125–134.
Robbiani, D., T. Nurhidayati, and N. Jadid. 2010. Pengaruh Kombinasi Naphthalene Acetic Acid (NAA) dan Kinetin Pada Kultur In Vitro Eksplan Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L. var. Prancak 95). Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Soetriono, E. Solihahani, F.A. Zulan, N. Inayatin, N. Susanti, and Q. Zuniana. 2014. Agribisnis Tembakau Besuki Na- Oogst : Tinjauan Ekonomi Pertanian. Wahyudi, S., (ed.) Malang: Surya Pena Gemilang.
Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman: Solusi Perbanyakan Tanaman Budi Daya. Jakarta: Bumi Aksara.
Author Biography
FNU Suryaningsih, Politeknik Negeri Jember
License
Copyright (c) 2019 FNU Suryaningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.