Karakteristik Pupuk Cair Eco-Enzyme Berbahan Dasar Limbah Sayur Dan Buah Terhadap Kandungan Nutrisi Dan Bahan Organik
DOI:
10.25047/agriprima.v7i1.503Issue:
Vol. 7 No. 1 (2023): MARCHKeywords:
Nilai guna, Fermentasi, Nutrisi, OrganikArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Sebanyak 60% sampah yang terbuang di TPA adalah sampah organik, dimana pengelolaan yang buruk dapat menimbulkan banyak masalah. Oleh karena itu perlu suatu langkah memanfaatkan limbah tersebut sebagai produk yang bermanfaat dan mempunyai nilai guna seperti eco-enzyme. Eco-enzyme merupakan fermentasi limbah organik seperti ampas buah dan sayuran, gula dan air yang mengandung berbagai nutrisi penting untuk tanaman seperti N, P, K, dan C-organik. Bentuk eco-enzyme yang berupa cairan membuat aplikasinya sebagai pupuk cair lebih praktis. Pembuatan eco-enzyme sebagai pupuk cair sangat berpeluang untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kombinasi bahan ecoenzim yang menghasilkan nutrisi tinggi sebagai pupuk cair. Rancangan penelitian menggunakan RAL 4 perlakuan (sayur + manggis; sayur + jeruk); sayur + buah naga; sayur) dengan 3 ulangan. Perlakuan kombinasi bahan berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan sayur + jeruk (P2) memberikan hasil nutrisi terbaik secara keseluruhan.
References
Badan Pusat Statistik. (n.d.). Produksi Tanaman Buah-buahan 2018. Retrieved October 21, 2022, from https://www.bps.go.id/indicator/55/62/4/produksi-tanaman-buah-buahan.html
Badan Pusat Statistik. (2018a). Produksi Tanaman Biofarmaka (Obat) 2016-2018. https://www.bps.go.id/indicator/55/63/2/produksi-tanaman-biofarmaka-obat-.html
Badan Pusat Statistik. (2018b). Produksi Tanaman Florikultura (Hias) 2018. https://www.bps.go.id/indicator/55/64/4/produksi-tanaman-florikultura-hias-.html
Badan Pusat Statistik. (2018c). Produksi Tanaman Sayuran 2018.
Badan Pusat Statistik. (2020). “Penduduk Banyuwangi menurut Kecamatan, 1980, 1990, 2000, 2010 dan 2020.
BPTP Sumbar. (2021). Mengenal Eco Enzym Cairan Multi Fungsi.
Hasanah, Y., Ginting, J., & Syahputra, A. S. (2022). Research article role of potassium source from eco enzyme on growth and production of shallot (Allium ascalonicum l.) varieties. Asian Journal of Plant Sciences, 21(1), 32–38. https://doi.org/10.3923/ajps.2022.32.38
Hilman, Y. & N. (1998). Pengujian pemupukan P dan K berimbang pada tanaman bawang putih di tanah sawah. Buletin Penelitian Dan Hortikultura, 16(1), 48–54.
Istanti, A., & Utami, S. W. (2022). Utilization of Household Waste into Eco-Enzyme in Gitik Village, Rogojampi District, Banyuwangi. Warta Pengabdian, 16(1), 30–43. https://doi.org/10.19184/wrtp.v16i1.27328
Istanti, Ari; Utami, S. R. (2021). PKM Pemanfaatan Sampah rumah Tangga Menjadi Eco-Enzyme di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi.
Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah, (2019).
Kompas.com. (2022). Komoditas Hortikultura Meningkat, Indonesia Wajib Kuasai Pasar Ekspor. https://money.kompas.com/read/2019/07/13/175630226/komoditas-hortikultura-meningkat-indonesia-wajib-kuasai-pasar-ekspor
Kustiawan, W., Nurhiftiani, I., Hapukh Morina Sembiring dan Retno Precillya Ediyono Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Gedung, K. B., & Gunung Kelua Jl Ki Hajar, K. (2017). PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH-BUAHAN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR. In Ulin-J Hut Trop (Vol. 1, Issue 2).
Mavani, H. A. K., Tew, I. M., Wong, L., Yew, H. Z., Mahyuddin, A., Ghazali, R. A., & Pow, E. H. N. (2020). Antimicrobial efficacy of fruit peels eco-enzyme against Enterococcus faecalis: An in vitro study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(14), 1–12. https://doi.org/10.3390/ijerph17145107
Murray, R. (2002). Zero Waste. Russel Press.
N D Siregar, & Budiman. (2017). Kadar C-organik Dan Perbandingan, Analisa C TANAH LAHAN TAMBAK KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN. 1829–7463.
Purwoko, T. (2007). Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara.
Surniati, E. (2005). Pertumbuhan dan Hasil Kentang dengan Hasil NPK 15:15:15 dan Pupuk Pelengkap Cair Didataran Tinggi. Hortikultura, 15(4), 270–278.
Author Biographies
Ari Istanti, Politeknik Negeri Banyuwangi
Aldy Bahaduri Indraloka, Politeknik Negeri Banyuwangi
Sari Wiji Utami, Politeknik Negeri Banyuwangi
License
Copyright (c) 2023 Ari Istanti, Aldy Bahaduri Indraloka, Sari Wiji Utami (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.