Keanekaragaman Mesofauna Tanah dan Aktivitas Mikroorganisme Tanah pada Vegetasi Nilam di Berbagai Dosis Biochar dan Pupuk Majemuk NPK

Authors

Any Kusumastuti , Wiwik Indrawati , Supriyanto , Almara Kurniawan

DOI:

10.25047/agriprima.v6i2.488

Issue:

Vol. 6 No. 2 (2022): SEPTEMBER

Keywords:

Biochar, Dosis pupuk NPK, Aktivitas Mikroorganisme, Mesofauna Tanah
Received: Aug 31, 2022
Accepted: Sep 28, 2022
Published: Sep 30, 2022

Articles

How to Cite

Kusumastuti, A., Indrawati, W., Supriyanto, & Kurniawan, A. (2022). Keanekaragaman Mesofauna Tanah dan Aktivitas Mikroorganisme Tanah pada Vegetasi Nilam di Berbagai Dosis Biochar dan Pupuk Majemuk NPK. Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 6(2), 145-`162. https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.488

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Mesofauna tanah merupakan fauna tanah yang berperan dalam proses dekomposisi material organik di dalam tanah dan dapat menjadi bioindikator kesuburan tanah. Peningkatan bahan organik seperti biochar pada tanah dapat meningkatkan populasi dan aktivitas mesofauna tanah. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan keanekaragaman mesofauna tanah dan aktivitas mikroorganisme tanah terbaik pada berbagai dosis biochar, dosis pupuk majemuk NPK, dan interaksi antara biochar dan pupuk majemuk NPK. Penelitian dilaksanakan di lahan perkebunan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampung, pada Juli 2021 hingga Januari 2022. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun secara split-plot yang terdiri atas dua faktor perlakuan berupa dosis biochar (B0 = tanpa biochar, B1 = 10 ton/ha, dan B2 = 20 ton/ha) dan dosis pupuk majemuk NPK (P0 = tanpa pupuk, P1 = 350 kg/ha, dan P2 = 750 kg/ha), diulang 4 kali. Variabel pengamatan adalah populasi mesofauna tanah, indeks keanekaragaman mesofauna tanah, indeks dominasi mesofauna tanah, dan aktivitas mikroorganisme tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis biochar 20 ton/ha merupakan perlakuan terbaik terhadap populasi mesofauna tanah, indeks keanekaragaman mesofauna tanah, indeks dominasi mesofauna tanah, dan aktivitas mikroorganisme tanah. Perlakuan dosis pupuk majemuk NPK 700 kg/ha merupakan perlakuan terbaik terhadap populasi mesofauna tanah, indeks keanekaragaman mesofauna tanah, dan indeks dominasi mesofauna tanah, sedangakan pada aktivitas mikroorganisme tanah perlakuan tanpa pupuk majemuk NPK merupakan yang terbaik. Interaksi terbaik kombinasi perlakuan berbagai dosis biochar dan dosis pupuk majemuk NPK tarbaik yaitu pada perlakuan dosis biochar 20 ton/ha dengan dosis pupuk majemuk NPK 700 kg/ha.

References

Adjis, S. (2008). Keanekaragaman Makrofauna Tanah pada Berbagai Jenis Tegakan di Alas Kethu, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Universitas Sebelas Maret. Skripsi.

Affiati, S.N. (2011). Keanekaragaman Mesofauna dan Makrofauna Tanah pada Lahan Penambangan Pasir di Kawasan Lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Universitas Sebelas Maret. Skripsi.

Anas, Iswandi. (1989). Biologi Tanah dalam Praktek. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ardiyani, N.P. (2017). Porakpulasi dan Keanekaragaman Mesofauna Tanah dan Serasah pada Berbagai Jenis Vegetasi dan Kemiringan Lereng di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Universitas Lampung. Skripsi.

Arief, A. (2001). Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta.

Astanto, D. 2018. Populasi, Indeks Keanekaragaman, dan Indeks Dominasi Mesofauna Tanah Serta Korelasinya Dengan Faktor Lingkungan Pada Berbagai Vegetasi Tanaman Perkebunan. Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Negeri Lampung. Skripsi.

Balai Penelitian Tanah. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Balai Pengembangan dan Penelitian Pertanian Departemen Pertanian.215 hal.

Gobat, J. M., Aragno, M., & Matthey, W. (2004). The Living Soil : Fundamentals of Soil Science and Soil Biology. Science Publishers Inc. New York.

Handayanto, E. & Hairiyah, K. (2007). Biologi Tanah. Pustaka Adipura.Yogyakarta. 194 hal.

Herlinda, S. W., Estuningsih, S.P., & Irsan, C. (2008). Perbandingan keanekaragaman spesies dan kelimpahan arthropoda predator penghuni di sawah lebak yang diaplikasi dan tanpa aplikasi insektisida. Jurnal Entomologi Indonesia. 2:96-107

Hilman, I., & Handayani, E. P. (2013). Keanekaraganan mesofauna dan makrofauna tanah pada areal bekas tambang timah di Kabupaten Belitung Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Silvikultur Tropika 4(1): 35–41.

Ibrahim, H. (2014). Keanekaragaman Mesofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Sebagai Bioindikator Kesuburan Tanah dan Bahan Ajar Biologi SMA. Fakultas Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi.

Iswandi, A., Santosa, D.A., & Widyastuti, R. (1995). Penggunaan Ciri Mikroorganisme dalam Mengevaluasi Degredasi Tanah. Kongres Nasional VI HITI, 12-15 Desember 1995. Serpong.

Khabir, Z. H., Nejad, K. H. I. Moghaddam, M. M., Khanjani., & M.R., Zargaran. (2014). Species richness of oribatid mites (acari: oribatida) in Range Lands of West Azerbaijan Province, Iran. Persian Journal of Acarology, 3(4), 293-309.

Kinasih, I., Cahyanto, T., & Ardian, Z. R. (2017). Perbedaan keanekaragaman dan komposisi dari serangga permukaan tanah pada beberapa zonasi di hutan gunung Geulis Sumedang.

Krebs, C.J. (1989). Ecological Metodology. University of British. Columbia.

Makalew, A. D. N. (2001). Keanekaragaman biota tanah pada agroekosistem tanpa olah tanah (TOT). Makalah Falsafah Sains program pascasarjana/S3.bogor:IPB.

Mueller-Doumbois, D. & Ellenberg, H. (1974). Aim and Method of Vegetation Ecology. John Wiley and Sons, Inc. Canada.

Mukti, C., Sugiyarto, & Mahajoeno, E. (2004). Keanekaragaman mesofauna dan makrofauna pada berbagai tanaman sela di hutan sengon Paraserianthes falcataria (L) nielsen) RPH Jatirejo Kediri. Jurnal Biosmart 6 (1): 57-64.

Njira, K. O. W., & Nabwami, J. (2013). Soil management practices that improve soil health: elucidating their implications on biological indicators. Journal of Animal & Plant Sciences. 18(2): 2750-2760

Pathania, M., Chandel, R.S., Verma, K. S., & Mehta, P.K. (2015). Diversity and population dynamics of phytophagous scarabaeid beetles (Coleoptera: Scarabaeidae) in different landscapes of Himachal Pradesh, India. Arthropods Vol. 4(2): 46-68.

Poerwanto, S. H., Handiani, A., & Windyaraini , D.H. (2020). Keanekaragaman Acarina di pusat inovasi agro teknologi mangunan. Jurnal Penelitian Saintek, 62-71.

Risda, M., Irsan, C., & Suheryanto. (2015). Komunitas arthropoda tanah di kawasan sumur minyak bumi di desa mangun jaya provinsi sumatera selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan. 13(1):1-11.

Riyanto. (2007). Kepadatan, pola distribusi, dan peranan semut pada tanaman di sekitar lingkungan tempat tinggal. Jurnal Penelitian Sains. 10 (2): 241- 250.

Sastrapradja S.D., & Widjaja, E. A. (2010). Keanekaragaman Hayati Pertanian Menjamin Kedaulatan Pangan. LIPI Press. Jakarta.

Sugiyarto, M., Pujo, & Miati, N. S. (2001). Hubungan keanekaragaman mesofauna tanah dan vegetasi bawah pada berbagai jenis tegakan di hutan jobo larangan. Jurnal Biodiversitas, 140-145.

Suhardjono, Y.R., Deharveng, L., & Bedos, A. (2012). Biologi Ekologi Klasifikasi Collembola (Ekor pegas). Vegamedia. Bogor. Hal, 59-73.

Suheryanto, D. (2012). Keanekaragaman fauna tanah di taman nasional gunung tengger Semeru sebagai bioindikator tanah bersulfur tinggi. Malang. Jurnal Saintis. 1(2):29-38.

Suin, M.N. (2012). Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara. Bandung.

Sumawinata, B., Gunawan, D., & Suwardi, D. (2014). Carbon Dynamics In Tropical Peatland Forest: One-Year Research in Sumatra, Indonesia. IPB Press. Bogor. 7: 63-172.

Supranto, J. (1996). Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid I, Edisi Kelima. Jakarta.

Swift, M.J., Heal, O. W., & Anderson, J. M,. (1997). Decomposition in Terrestrial Ecosystems. Studies in Ecology 5. Baekeley, California, USA. University of California Press.

Tawatao, N.B. (2014). Basic Biology and Ecology of Ants. http://www.Antbase. net/english/ants-of-southeastasia/ecology/basic-antbiology.html. Diakses pada 10 Mei 2022.

Tunggal, H.S. (2006). Protokol Cartagena tentang Keamanan Hayati atas Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati. Harvarindo. Jakarta.

Zayadi, H., Hakim, L., & Leksono, L. H. (2013). Composition and diversity of soil arthropods of Rajegwesi Meru Betiri National Park. The Jurnal Of Tropical Life Science.

Author Biographies

Any Kusumastuti, Politeknik Negeri Lampung

Wiwik Indrawati, Politeknik Negeri Lampung

Supriyanto, Politeknik Negeri Lampung

Almara Kurniawan, Politeknik Negeri Lampung

License

Copyright (c) 2022 Any Kusumastuti, Wiwik Indrawati, Supriyanto, Almara Kurniawan (Author)

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Similar Articles

<< < 2 3 4 5 6 7 

You may also start an advanced similarity search for this article.