Aplikasi Inokulasi Rhizobium dan Pupuk SP-36 Terhadap Produksi dan Mutu Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Var. Dering

Authors

Moh. Faruq Hendrianto , FNU Suharjono , Sri Rahayu

DOI:

10.25047/agriprima.v1i1.15

Issue:

Vol. 1 No. 1 (2017): MARCH

Keywords:

Hasil, Inokulasi Rhizobium, Kedelai, Mutu Benih, Pupuk SP-36
Received: Mar 01, 2017
Accepted: Mar 24, 2017
Published: Mar 27, 2017

Articles

How to Cite

Hendrianto, M. F., Suharjono, F., & Rahayu, S. (2017). Aplikasi Inokulasi Rhizobium dan Pupuk SP-36 Terhadap Produksi dan Mutu Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Var. Dering. Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 1(1), 86–94. https://doi.org/10.25047/agriprima.v1i1.15

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Produksi kedelai mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh penurunan luas lahan dan stok benih. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kedelai adalah dengan memaksimalkan hasil biji setiap hektar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis inokulasi rhizobium dan beberapa dosis pupuk SP-36  terhadap  produksi dan kualitas benih kedelai Varietas  Dering. Penelitian ini dilakukan di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember dan Laboratorium Teknologi Benih Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor dan terdiri atas 12 kombinasi perlakuan. Faktor pertama adalah dosis inokulasi Rhizobium (R) yang terdiri atas  0 g/1kg benih, 5g/1kg benih, 7g/1kg benih dan 9g/1kg benih. Faktor kedua adalah pupuk SP-36 dosis (P) yang terdiri atas 69,5 kg/ha, 138kg/ha, dan 207,5kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi Rhizobium (R) menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah bintil akar. Perlakuan R1 (biji 5g/1kg) memberikan hasil tertinggi untuk jumlah bintil akar. Aplikasi dosis pupuk SP-36 (P) juga menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan untuk usia berbunga, jumlah polong, hasil setiap tanaman, produksi setiap hektar dan berat 100 biji. Perlakuan P3 (dosis 207,5kg/ha) memberikan hasil tertinggi pada usia berbunga, perlakuan P2 (dosis 138kg/ha) memberikan hasil tertinggi untuk jumlah polong, hasil setiap tanaman dan produksi setiap hektar, dan perlakuan P1 (dosis 69,5kg/ ha) memberikan hasil tertinggi pada berat 100 biji.

References

Adisarwanto, T. (2008). Budidaya Kedelai Tropika. Jakarta: Penebar Swadaya.

Balitkabi. (2014a). Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Retrieved July 2, 2015, from https://bpksejangkung. files.wordpress.com

Balitkabi. (2014b). Produksi Benih Dasar Kedelai. Retrieved from http://www.litbang.pertanian.go.id/

BPS. (2014). Produksi, Jagung, dan Kedelai. Produksi Kedelai Enam Tahun Terakhir Indonesia. Retrieved from http://jatim.bps.go.id/

Hardjowigeno, S. (2003). Ilmu Tanah Ultisol Edisi Baru. Jakarta: Akademika Pressindo.

Kartasapoetra, A. G. (2003). Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Jakarta: Rineka Cipta.

Lakitan, B. (2000). Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nasir, M. (2002). Bioteknologi molekuler teknik rekayasa tanaman. Malang: PT. Citra Aditya Bakti.

Purwaningsih, S. (2015). Pengaruh inokulasi rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine Max L) varietas wilis di rumah kaca. Berita biologi, 14(1), 69–76. https://doi.org/10.14203/beritabiologi.v14i1.1867

Rao, N. S. S. (2010). Mikroorganisme tanah dan pertumbuhan. Universitas Indonesia Press.

Rukmana, R., & Yudirachman, H. (2014). Budi Daya dan Penglohan Hasil Kacang Kedelai Unggul. Bandung: Nuansa Aulia.

Sadjad, S. (1993). Dari benih kepada benih. Grasindo, Jakarta (Vol. 143). Jakarta: Grasindo.

Schmidt, L. (2000). Pedoman Penanganan Benih Hutan Tropis dan Sub Tropis. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial.

Sucahyono, D., Sari, M., Surahman, M., & Ilyas, S. (2014). Pengaruh Perlakuan Invigorasi pada Benih Kedelai Hitam (Glycine soja) terhadap Vigor Benih, Pertumbuhan Tanaman, dan Hasil. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 41(2). https://doi.org/10.24831/JAI.V41I2.7517

Suharjo, U. K. J. (2001). Efektivitas nodulasi Rhizobium japonicum pada kedelai yang tumbuh di tanah sisa inokulasi dan tanah dengan inokulasi tambahan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 3(1), 31–36.

Sutedjo, M. M. (2008). Fertilizers and Fertilization way. Jakarta: Rineka Reserved.

Sutopo, L. (2002). Teknologi Benih. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Thoyyibah, S., & Anne, S. (2014). Komponen hasil , hasil dan kualitas benih dua varietas kedelai ( Glycine max ( L .) Merr .) Pada inceptisol jatinangor ( The Effect of Phosphate Fertilizer Dosage on Growth , Yield , Yield Components and Seed Quality two variety of soybean in Inceptisol J, I(4), 111–121.

Author Biographies

Moh. Faruq Hendrianto, State Polytechnic of Jember

FNU Suharjono, State Polytechnic of Jember

Sri Rahayu, State Polytechnic of Jember

License

Copyright (c) 2017 Moh. Faruq Hendrianto, FNU Suharjono, Sri Rahayu

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Similar Articles

<< < 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.