Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah

Authors

Leli Kurniasari , Endah Retno Palupi , Yusdar Hilman , Rini Rosliani

DOI:

10.25047/agriprima.v4i2.358

Published:

Sep 30, 2020

Issue:

Vol. 4 No. 2 (2020): SEPTEMBER

Keywords:

Bima, Daya berkecambah, Indeks vigor, Jumlah bunga, TSS

Articles

How to Cite

Kurniasari, L., Palupi, E. R. ., Hilman, Y., & Rosliani, R. (2020). Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah. Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 4(2), 106–118. https://doi.org/10.25047/agriprima.v4i2.358

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Penggunaan true shallot seed (TSS) sebagai bahan tanam masih rendah karena ketersediaannya sedikit dan teknik budidaya belum dikembangkan. Produksi TSS di dataran rendah menjadi alternatif karena sebagian besar bawang merah di Indonesia diproduksi di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu TSS di dataran rendah. Penelitian dilakukan di dataran rendah Subang (100 mdpl) dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Institut Pertanian Bogor. Bahan tanaman yang diperlukan adalah umbi bawang merah varietas Bima yang divernalisasi tiga minggu pada suhu 10°C. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor yang diulang empat kali. Faktor pertama adalah dosis P2O5 (0, 100, 200, 300, 400 kg ha-1) dan faktor kedua adalah dosis K2O5 (0, 50, 100, 150, 200 kg.ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian P dengan dosis 400 kg ha-1 mampu meningkatkan  daya berkecambah, indeks vigor dan potensi tumbuh maksimum TSS.  Peningkatan pupuk K tidak berpengaruh terhadap semua parameter pembungaan kecuali jumlah bunga per tanaman dan persentase pembentukan kapsul. Pemberian 50 Kg K2O ha-1 mampu meningkatkan jumlah bunga per tanaman hingga 70.9 kuntum, sementara pemberian 200 kg K2O ha-1 mampu meningkatkan  persentase pembentukan kapsul sebesar 54.82%. Kombinasi pemberian dosis 400 kg P2O5 ha-1 dan K 200 Kg ha-1 mampu meningkatkan daya berkecambah sebesar 74.7 % dan indeks vigor dengan nilai maksimum sebesar 92%, sedangkan dosis 200 Kg P2O5 ha-1 mampu meningkatkan potensi tumbuh maksimum TSS sebesar 64%.

References

Ali MK, Alam MN, Islam MS, Islam MK, B. M. (2008). Effect of Cowdung at Different Level of Phosphorus on Growth, Yield and Quality Seed Production of Onion. Research Journal of Agriculture and Biological Sciences, 4(1), 86–93.

Aliyu, U., Magaji, M., Singh, A., & Mohammed, S. (2007). Growth and Yield of Onion (Allium cepa L.) as Influenced by Nitrogen and Phosphorus Levels. International Journal of Agricultural Research, 2(11), 937–944. https://doi.org/10.3923/ijar.2007.937.944

Assefa, G., Girma, S., & Lammesa, K. (2016). Effect of Nitrogen and Phosphorus Fertilizer Rates on Yield and Yield Components of Shallot (Allium cepa L ) at Gemechis and Daro Labu Districts, West Hararghe Zone. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare, 6(24), 21–25.

Azeke, M. A., Egielewa, S. j., Eigbogbo, M. U., & Ihimire, I. G. (2011). No Effect of Germination on The Phytase Activity, Phytate and Total Phosphorus Contents of Rice (Oryza sativa), Maize (Zea mays), Millet (Panicum miliaceum), Sorghum (Sorghum bicolor) and Wheat (Triticum aestivum)Title. J Food Sci Technol, 48(6), 724–729. https://doi.org/10.1007/s13197-010-0186-y

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). RPJM Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019.

Behairy, A. G., Mahmoud, A. R., Shafeek, M. R., Ali, A. H., & Hafez, M. M. (2015). Growth, yield and bulb quality of onion plants (Allium cepa L.) as affected by foliar and soil application of potassium. Middle East J Agric Res, 4(1), 60–66.

Bekele, M. (2018). Effects of Different Levels of Potassium Fertilization on Yield, Quality and Storage Life of Onion (Allium Cepa L.) at Jimma, Southwestern Ethiopia. Journal of Food Science and Nutrition, 01(02). https://doi.org/10.35841/food-science.1.2.32-39

Ebrahimian, E., & Bybordi, A. (2011). Effect of Iron Foliar Fertilization on Growth, Seed and Oil Yield of Sunflower Grown Under Different Irrigation Regimes. Middle-East Journal of Scientific Research, 9(5), 621–627.

Hamady, M. M. El. (2017). Growth and Yield of Onion Alum cepa L. as Influenced by Nitrogen and Phosphorus Fertilizers Levels. Canadian Journal of Agriculture and Crops, 2(1), 34–41. https://doi.org/10.20448/803.2.1.34.41

Hegazi ES, Samira MM, Mohamed M, El-Sonbaty MR, El-Naby SA, E.-S. T. (2013). Effect of potassium nitrate on Vegetative Growth, Nutritional Status, Yield and Fruit Quality of Olive cv." Picual. Journal of Horticultural Science & Ornamental Plants, 3(3), 252–258.

Israel, D. W., Kwanyuen, P., Burton, J. W., & Walker, D. R. (2007). Response of Low Seed Phytic Acid Soybeans to Increases in External Phosphorus Supply. Crop Science, 47(5), 2036–2046. https://doi.org/10.2135/cropsci2006.11.0691

Izhar, L., & D. Susila, A. (2014). Rekomendasi Pemupukan Fosfor dan Potasium berdasarkan Analisis Hara Tanah pada Tanaman Sayuran. Jurnal Hortikultura Indonesia, 1(2), 81. https://doi.org/10.29244/jhi.1.2.81-87

Kementrian Pertanian. (2019). Data Lima Tahun Terakhir; Produktivitas Bawang Merah Menurut Provinsi, Tahun 2014-2018. https://www.pertanian.go.id/home/?show=page&act=view&id=61

Khokhar, K. M. (2014). Flowering and Seed Development in Onion—A Review. OALib, 01(07), 1–13. https://doi.org/10.4236/oalib.1101049

Khuluqi, M., & Koesriharti, D. (2018). Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pemberian Pupuk Kalium dan Pupuk Daun. Jurnal Produksi Tanaman, 6(10), 2640–2647.

Kurniasari, L., Palupi, E. R., Hilman, Y., & Rosliani, R. (2017). Peningkatan Produksi Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) di Dataran Rendah Subang melalui Aplikasi BAP dan Introduksi Apis cerana. Jurnal Hortikultura, 27(2), 201–208.

Mollers, C., Lickfett, T., Matthaus, B., & Velasco, L. (1999). Influence of P-fertilizer on Phytic Acid Content in Seeds of Brassica napus L. and Development of a NIRS Calibration. 2629, 2629. iai.wiwi.uni-goettingen.de

Mousavi, S. R., Galavi, M., & Rezaei, M. (2013). Zinc (Zn) Importance for Crop Production—A Review. International Journal of Agronomy and Plant Production, 4(1), 64–68.

Nani, S., Setiawati, W., Wulandari, A., & Ahsol, H. (2012). Perbaikan Teknologi Produksi Benih Bawang Merah (TSS) Untuk Meningkatkan Seed Set. In Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang.

Pandiangan E, Mariati M, G. J. (2015). Respons Pembungaan dan Hasil Biji Bawang Merah Terhadap Aplikasi GA3 dan Fosfor. Jurnal Agroekoteknologi., 3(3), 1153–1158.

Pangestuti, R., & Sulistyaningsih, E. (2011). Potensi Penggunaan True Seed Shallot (TSS) sebagai Sumber Benih Bawang Merah di Indonesia. Prosiding Semiloka Nasional “Dukungan Agro-Inovasi Untuk Pemberdayaan Petani’’".”

Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 131/Kpts/SR.130/D/11/2015 Tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bawang Merah, Pub. L. No. 131, 1 (2015).

Rosliani, R., & Basuki, R. S. (2012). Pengaruh Varietas, Status K-Tanah, dan Dosis Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan, Hasil Umbi, dan Serapan Hara K Tanaman Bawang Merah. Jurnal Hortikultura, 22(3), 233. https://doi.org/10.21082/jhort.v22n3.2012.p233-241

Rosliani, R., Hilman2, Y., Sulastrini, I., Yufdy, M. P., Sinaga, R., & Hidayat, I. M. (2018). Evaluasi Paket Teknologi Produksi Benih TSS Bawang Merah Varietas Bima Brebes di Dataran Tinggi. J. Hort, 28(1), 67–76.

Rosliani, R., Palupi, E., & Hilman, Y. (2013). Penggunaan Benzil Amino Purin dan Boron untuk Meningkatkan Produksi dan Mutu Benih True Shallots Seed Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) di Dataran Tinggi. Jurnal Hortikultura, 22(3), 242. https://doi.org/10.21082/jhort.v22n3.2012.p242-250

Rosliani, R., Palupi, E. R., & Hilman, Y. (2012). Penggunaan Benzilamino Purin dan Boron untuk Meningkatkan Produksi dan Mutu Benih True Shallots Seed Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) di Dataran Tinggi. Jurnal Hortikultura, 22(3), 242–250.

Rosliani, R., Palupi, E. R., & Hilman, Y. (2016). Pengaruh Benzilaminopurin dan Boron Terhadap Pembungaan, Viabilitas Serbuk Sari, Produksi, dan Mutu Benih Bawang Merah di Dataran Rendah. Jurnal Hortikultura, 23(4), 339. https://doi.org/10.21082/jhort.v23n4.2013.p339-349

Rosliani, R., Sinaga, R., Hilman, Y., & Hidayat, I. M. (2016). Teknik Aplikasi Benzilaminopurin dan Pemeliharaan Jumlah Umbel Per Tanaman untuk Meningkatkan Produksi dan Mutu Benih Botani Bawang Merah (True Shallot Seed) di Dataran Tinggi. Jurnal Hortikultura, 24(4), 316. https://doi.org/10.21082/jhort.v24n4.2014.p316-325

Sumarni, N, Rosliani, R., Basuki, R., & Hilman, Y. (2012). Pengaruh Varietas, Status K-Tanah, dan Dosis Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan, Hasil Umbi, dan Serapan Hara K Tanaman Bawang Merah. Junal Hortikultura, 22(3), 233–241.

Sumarni, Nani, Gunaeni, N., & Putrasamedja, S. (2016). Pengaruh Varietas dan Cara Aplikasi GA3 terhadap Pembungaan dan Hasil Biji Bawang Merah di Dataran Tinggi Sulawesi Selatan. Jurnal Hortikultura, 23(2), 153. https://doi.org/10.21082/jhort.v23n2.2013.p153-163

Sumarni, Nani, Rosliani, R., & Basuki, R. S. (2016). Respons Pertumbuhan, Hasil Umbi, dan Serapan Hara NPK Tanaman Bawang Merah terhadap Berbagai Dosis Pemupukan NPK pada Tanah Alluvial. Jurnal Hortikultura, 22(4), 366. https://doi.org/10.21082/jhort.v22n4.2012.p366-375

Tarigan, S., & Sembiring, M. (2017). Perubahan Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dari Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik dan Dosis Pupuk KCl. JURNAL AGROTEKNOSAINS, 1(2).

Werner, T., Motyka, V., Strnad, M., & Schmulling, T. (2001). Regulation of plant growth by cytokinin. Proceedings of the National Academy of Sciences, 98(18), 10487–10492. https://doi.org/10.1073/pnas.171304098

Yang, C., Ye, Y., Song, C., Chen, D., Jiang, B., & Wang, Y. (2016). Cloning and functional identification of the AcLFY gene in Allium cepa. Biochemical and Biophysical Research Communications, 473(4), 1100–1105. https://doi.org/10.1016/j.bbrc.2016.04.022

Author Biographies

Leli Kurniasari, Politeknik Negeri Jember

Endah Retno Palupi, IPB University

Yusdar Hilman, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Peneliti di bidang fisiologi tanaman, saat ini bekerja pada kelompok peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Kementrian Pertanian.

Rini Rosliani, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Lembang

Peneliti budidaya sayuran, Badan Litbang Pertanian

License

Copyright (c) 2020 Leli Kurniasari, Endah Retno Palupi, Yusdar Hilman, Rini Rosliani

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.